Tentang Blog!

Blog ini dibuat untuk mengumpulkan tulisan dari mahasiswa, rekan kerja, alumni, dosen, atau siapa pun yang mengenal dan punya pengalaman berkesan dengan mas Eric. Kumpulan tulisan ini akan dibukukan, untuk diberikan kepada mas Eric pada 18 Mei 2011, saat pesta perpisahan beliau. Tulisan bisa dikirimkan ke: octovary@gmail.com, paling lambat 15 Mei 2011.


Kumpulan tulisan sudah dibukukan dan diberikan ke mas Eric, sekaligus ke semua penulisnya.. Tanggapan hangat dari mas Eric juga sudah disampaikan ke semua penyumbang tulisan, bisa dilihat dari blog mas Eric di:

Mas E itu Pinternya Cuma Mitos

#a-tribute-to-mas-eric

Denger-denger, mas E itu pinter luar biasa. Banyak temen-temen saya yang kagum kalau si mas E ini lagi ngajar atau menganalisa sesuatu. Apalagi kalau lagi ceritain pengalamannya sebagai market researcher. Wah, kagum banget deh kita sama kepinteran mas E. Saking pinternya, biasanya kita-kita ini cuma bisa pasrah kalau disuruh menjawab pertanyaan si mas E. Dan pastinya lebih pasrah lagi kalau si mas E nyuruh kita ngajuin pertanyaan. Soalnya kita itu ya sering minder kalo berargumen di hadapan si mas E. Pasti mas E siap banget membantai kita. Siap banget membuat kita-kita ini mawas diri, bahwa kita-kita ini masih jauh dari yang namanya pinter.

Ga sedikit temen saya yang terkesima, terpana, terkagum-kagum, dan "tersentuh" hidupnya oleh si mas E. Semua itu ya berkat kepinteran si mas E. Keluwesannya saat membangun argumen. Ketajamannya ketika menganalisa. Kehebatannya saat memaparkan sesuatu. Banyak deh pokoknya. Tapi, kok saya ini kadang-kadang meragukan kepinteran si mas E ya. Buat saya, seringkali mas E itu bagaikan mitos doang. Bukan kedatangannya ke kelas ya, kalau itu sih memang seringnya mitos doang. Kirain bakal ngasih kuliah, eh ternyata enggak. Kirain bakal nongol di kelas, eh ternyata enggak. Hehehe.. Bukan, bukan itu maksud saya. Yang saya maksud mitos itu, ya kepintarannya si mas E.

Habisnya, saya itu seringkali gak habis pikir. Kenapa si mas E yang katanya pinter itu, koq mau-maunya buang waktu, tenaga, dan pikiran, buat jadi dosen. Padahal, dengan ilmu yang mas E punya, kita-kita itu yakin mas E bisa jadi apa aja. Jadi superman bisa. Jadi batman bisa. Jadi nabi juga mungkin bisa. Intinya, mas E itu pasti sanggup "menyelamatkan" banyak orang. Tapi, si mas E malah memilih "menyelamatkan" mahasiswa seperti kita-kita ini yang jiwanya tersesat dan perlu dibimbing.

Mas E itu lebih milih ngurusin para mahasiswanya, termasuk saya, dibanding melakukan banyak hal-hal hebat lainnya. Gak jarang loh, si mas E ini meluangkan waktunya untuk sekedar mendengarkan mimpi-mimpi mahasiswanya. Ide-ide nyeleneh mahasiswanya. Obrolan-obrolan absurd mahasiswanya. Selain itu si mas E ini juga ga sungkan-sungkan mempercayakan sesuatu pada mahasiswanya. Beragam tugas, kerjaan, dan tanggung jawab yang cukup "berat" sering dipercayakan pada mahasiswanya. Padahal, mahasiswa itu kan sering banget ngeluh, ngasal, dan ngegampangin. Mahasiswa itu kan jauh dari yang namanya pinter. Tapi tetep aja loh, si mas E mau aja deket dan percaya sama kita-kita ini.

Begitulah, saya kadang bingung sebenernya si mas E itu beneran pinter, setengah pinter, atau cuma mitos doang sih pinternya? Tapi, ya sudah lah. Meski mas E itu pinternya cuma mitos, tapi saya yakin kepeduliannya sama mahasiswa itu bukan mitos. Mau pinter ataupun enggak, si mas E juga tetep guru saya. Guru kami. Segenap ide, pemikiran, dan cara pandangnya itu sedikit banyak kami teladani. Dan itu bukan cuma mitos. Saya yakin banget.

Jakarta, 2011.
Okki Sutanto.

1 comment:

  1. sebelumnya, gw punya blog, cuma karena 1 dan lain hal gw post aja di sini dulu tulisannya,nanti gw kirim lagi ke emailnya mas octovary.

    Saya salah satu mahasiswa yang kebetulan dihajar oleh mas Eric ini.
    Kesan? Kesannya waktu mengikuti gaya mengajarnya beliau ini : "wah dulu gw pernah punya cita2 jadi pengajar tipe gini nih"
    Tipe gini tuh maksudnya :
    1.jelasin wara-wiri terkesan abstrak karena gabungan dari teori,pengalaman,dan aplikasi.
    2.dateng ga dateng ya pokoknya 'anak-anak'nya dulu lah yang dateng
    3.membuat kelasnya bertipe : ya kalo mau denger ya silakan, nggga ya saya juga ga ngurusin.
    4.Lo bukan pinter karena lo duduk diem dengerin gw. tapi karena lo mau tau lebih banyak dan ngincer apa yang membuat lo penasaran.
    5.gw kasi apa yang mau gw kasi, suka2 gw lah mau ngasi materi apa,wong yang ngajar gw.

    kekekeke
    terlepas dari itu, kesan gw cukup 'dalem', terutama karena 1 momen di bawah ini:
    ketika gw melontarkan 1 (mungkin 1-1nya pertanyaan gw di kelas beliau) pertanyaan yang ternyata di jawab dengan singkat,padat,jelas,dan ternyata membuat gw sebagai mahasiswa dihargai oleh dosennya.
    (mau tau jawabannya apa? ah ga mau kasi tau ah)

    sebenarnya saya pribadi penasaran dengan figur yang satu ini, namun mungkin saya belum punya relasi yang cukup untuk memulai diskusi dengan beliau. Yah, mudahnya, saya sih nggak tau ya kemana harus mencari beliau. Menyuruh saya untuk mencari tahu ke Mbak Atink pun belum tentu membuahkan hasil.

    btw, kelas gw yang diajar beliau ini adalah kelas metode kualitatif.
    (yak mas, anda nyaris saja terkena cekal karena tidak hadir hari selasa, 10 Mei 2011 kemarin. anda sudah 3x tidak hadir)

    Tentunya saya tidak puas juga kalau pertanyaan : "Mas Eric emangnya mau kemana?" tidak terjawab.

    terima kasih mas octovary atas ruang tulisnya.

    ReplyDelete