Tentang Blog!

Blog ini dibuat untuk mengumpulkan tulisan dari mahasiswa, rekan kerja, alumni, dosen, atau siapa pun yang mengenal dan punya pengalaman berkesan dengan mas Eric. Kumpulan tulisan ini akan dibukukan, untuk diberikan kepada mas Eric pada 18 Mei 2011, saat pesta perpisahan beliau. Tulisan bisa dikirimkan ke: octovary@gmail.com, paling lambat 15 Mei 2011.


Kumpulan tulisan sudah dibukukan dan diberikan ke mas Eric, sekaligus ke semua penulisnya.. Tanggapan hangat dari mas Eric juga sudah disampaikan ke semua penyumbang tulisan, bisa dilihat dari blog mas Eric di:

The First Unique Tour Guide of My Life

#tribute-to-mas-eric-20

Eric Santosa. Nama yang akan selalu gue inget. Gimana bisa lupa coba? Ketika pelatihan di salah satu tempat di daerah Tapos, pas ngobrol-ngobrol sama manager penginapan, eh ternyata dia kenal sama Mas Eric. Pas gue lagi survei ke Jogja, daerah Boyolali, orang yang megantar dan menemani gue juga kenal sama Mas Eric. Saat gue lagi ngobrol sama owner salah satu perusahaan mining, pasti nama Mas Eric disebut-sebut (wah ketawan ngegosipin Mas Eric! hahahaha). Saat gue lagi bincang santai sama Presiden Komisaris salah satu holding company di Indonesia, nama Mas Eric pun disebut. Saat gue lagi berkunjung ke tempat pelatihan petani organik di daerah Bogor Selatan, mereka pun kenal Mas Eric!

Sama seperti mendapat gelar Sarjana Psikologi. Di satu sisi bangga, tapi di sisi lain seperti ada harapan lebih dari orang-orang di sekeliling kita. Begitupun kalau mengenal Mas Eric. Apalagi gue menjadi anak binaan skripsi Mas Eric. Saat bertemu dengan orang-orang, pasti gue bilang bahwa beliau adalah pembimbing skripsi gue. Dan mereka seringkali bilang "Wah... Pinter donk ya!". Atau "Guru lu Doktor tuh gelarnya!" atau "Dia udah S3 kan?" dan seterusnya. Nah, sudah kebayang maksud yang ingin saya sampaikan kan? Orang akan langsung memberi penilaian lebih pada saya, hanya karena saya adalah binaannya mas Eric. Padahal saya sendiri merasa bahwa saya ini biasa saja. Hahahaha

Saat ini gue mau berbagi bahwa ilmu yang bisa diserap dari Mas Eric bukan sekedar what archetype is. Bukan sekedar urgensi saat membuat proposal metode penelitian. Bukan sekedar kritis dan detail saat melakukan metode kualitatif. Bukan sekedar menghafal teori kepribadian. Dan seterusnya, dan seterusnya. Yang diajarkan oleh Mas Eric itu more than that! Bukan berarti tidak perlu menghafal atau mengerti semua tersebut ya. Tapi akan menjadi salah jika kita menerima mentah-mentah celetukan beliau yang sering bilang “Buat apa statistik? Buat apa kuantitatif? Kualitatif lebih oke!”. Tahukah Anda bahwa orang yang bisa berbicara seperti itu, ya karena dia sudah ngelotok apa itu kuantitatif apa itu kualitatif. Statement itu untuk membakar dan membangkitkan semangat orang untuk belajar kualitatif. Bukan berarti kualitatif segalanya. Wong Mas Eric dulu dosennya Mba Angel untuk mata kuliah Konstruksi Tes kok! (Seingat saya ya, semoga data ini benar! Hahahaha)

Pada intinya gue mau mengajak untuk think beyond the statement! Whatever you hear, whatever you read! Misalnya saja kalau sekarang temen-temen bosen dan sebel banget ama statistik. Gue dan Mas Eric pada suatu kesempatan ngobrol-ngobrol di kantin Atma waktu kuliah dulu di pagi hari, membicarakan bahwa statistik is not only about numbers ataupun rumus. Melainkan sistematika berpikir yang dibentuk. Logika berpikir yang diasah. Dan seterusnya. Hal-hal itulah yang sebenarnya terlatih di setiap para pembelajar statistik.

Ada statement mas eric yang seringkali dikumandangkan "Do what you love and money will follow you". Do you agree with this statement? Saya akan bahas di lain waktu. Kepanjangan kalo dibahas di sini! Hahahaha. Maybe next time ya. Intinya tetep, find out what’s there beyond that statement!

Anyway, Mas Eric bukan satu-satunya mentor kehidupan gue. Setidaknya ini seirama dengan statement "People don't need a mentor. They need many mentors! I'm not saying that every people you meet will teach you something. All i'm saying is that people have the potential to do so, if you'll let them." (John C Maxwell, Self Improvement, 2009). Begitulah, Mas Eric bukanlah satu-satunya mentor gue, tapi beliau merupakan The First Unique Tour Guide of My Life. Kenapa “unique”? Karena dia akan memberi tahu di awal, lantas selanjutnya terserah kita. Kalau tour guide akan terus ada di samping kita menjelaskan ini-itunya, maka beliau tidaklah seperti itu! Jika kita butuh diskusi untuk strategi khusus, beliau akan usahakan ada. Mas Eric akan terus memberi tahu tempat-tempat tour beserta orang-orang yang bisa ditimba ilmunya. Beliau juga akan meng-guide pikiran kita untuk lebih tajam melihat suatu kondisi dan tujuan dari suatu hal yang ingin dicapai.

Kalau kita merujuk pada paragraf awal tulisan gue ini, gue bisa ketemu dengan orang-orang di atas dan orang-orang besar lainnya, itu karena Mas eric sudah menawarkan gue pintunya doraemon: Pintu Kemana Saja! Berikut ceritanya: Pada tanggal 27 Agustus 2009, ada sms berbunyi dan pas gue baca eh dari Mas Eric. Berikut pesannya: "Gun, ttg magang loe bisa fulltime mulai 1 sept gak? Kalo loe bisa, Jumat jam 3 kita ktmu Pak Jun". Gue saat itu langsung mengiyakan. Karena gue yakin dan trust sama beliau bahwa dia pasti memberikan hal yang oke buat orang di sekitarnya. Walaupun ada pertanyaan-pertanyaan seperti: magang kok fulltime? Di mana? Ngapain? Dan seterusnya.

Seiring berjalannya waktu ternyata pintu yang ditawarkan Mas Eric ini merupakan pintu utama, karena di dalamnya ada banyak sekali pintu-pintu besar lainnya, yang sekarang ini sedang gue buka, lihat, dan masuki. Sekarang gue berada di salah satu organisasi PBB. Di mana anggotanya adalah perusahaan-perusahaan multinasional dan nasional yang berskala besar, menengah, dan kecil. Juga ada LSM internasional dan nasional. Juga universitas-universitas di seluruh Indonesia. Di sinilah kemudian gue bisa sambil mendirect Training Center sendiri yang sudah berusia satu tahunan. Kemudian bisa ketemu orang-orang dari berbagai daerah dan negara. Juga bisa ketemu, ngobrol, diskusi, bahkan bekerja bersama dengan orang-orang di tingkat Manager, Director, Owner sampai Staf dan OB dari berbagai perusahaan di Indonesia. Dari ahli sampai orang awam sekalipun. Dan saat perpisahan Mas Eric dilangsungkan, gue sedang berada di Copenhagen untuk menghadiri United Nations Global Compact Week & Asia Local Network Forum, di mana gue akan presentasi di sana.

Semua hal di atas bisa dicapai karena gue mengenal Mas Eric. Menaruh kepercayaan pada beliau. Dan gue sangat berterimakasih sekali buat ajaran-ajarannya juga statement: "Gua rasa lu gagal di ujian ini tapi masih ada kesempatan kedua. Gunakan kesempatan itu sebaik mungkin." Statement itu keluar saat gue menghadapi sebuah ujian di dunia perkuliahan. Hingga kini, statement tersebut masih terus terngiang di telinga gue.

Ya, saya senang menyebut beliau The First Unique Tour Guide of My Life.. Karena dia akan menceritakan banyak hal (apalagi kalau berdua doank, ilmunya keluar semua. Ibarat kata, ditoel muntah). Karena tiap kali udah bingung dan perlu guide, gue pasti inget dia. Dan dia akan bertanya “Lu bingung yang mana? bingung jaya atau bingung..............?”

Sekian dari saya.
Maju terus mas Eric.
Maju terus Hadjatan siMbok. (Biar bisa hadjatan dimana-mana).
Maju terus Research-research lu!

See you soon,
Gunawan Wijaya (mahasiswanya Mas Eric, angkatan 2005)

No comments:

Post a Comment