Tentang Blog!

Blog ini dibuat untuk mengumpulkan tulisan dari mahasiswa, rekan kerja, alumni, dosen, atau siapa pun yang mengenal dan punya pengalaman berkesan dengan mas Eric. Kumpulan tulisan ini akan dibukukan, untuk diberikan kepada mas Eric pada 18 Mei 2011, saat pesta perpisahan beliau. Tulisan bisa dikirimkan ke: octovary@gmail.com, paling lambat 15 Mei 2011.


Kumpulan tulisan sudah dibukukan dan diberikan ke mas Eric, sekaligus ke semua penulisnya.. Tanggapan hangat dari mas Eric juga sudah disampaikan ke semua penyumbang tulisan, bisa dilihat dari blog mas Eric di:

Dari Ciliwung ke OMO

#a-tribute-to-mas-eric-04

Apa hubungannya Ciliwung dan OMO? Hubungannya adalah Mas Eric! Inilah sepenggal paper yang gw dan tim hasilkan, pada waktu ikut kelas Metode Kualitatif yang diasuh beliau. Langsung teringat jelas si Poniman yang tarik ulur senar itu, 3 cities, Peronika, dan Halim (semuanya adalah video/film yang diputar selama kelas Metode Kualitatif). Masih teringat juga gaya duduk beliau yang khas: duduk dengan sepatu menapak di kursi.

Waktu itu jelas ada insiden kecil. Berawal dari kurangnya atensi dan minimnya kapasitas penerimaan ilmu kami (para mahasiswa), maka selama setengah semester sisanya beliau memutuskan tidak ada kuliah tatap muka. Dalam hati saya “celaka dah, ni dosen mana susah ditemui”. Akhirnya kami memutuskan untuk menemui beliau, meminta penjelasan mengenai jenis laporan yang diminta.

Betapa terkejutnya saya, ternyata laporannya agak “suka-suka gue-style”, sangat luwes dan bebas. Tapi saya sadar, hal ini bisa membimbing kami ke “ketololan” lebih lanjut. Pendek kata, kami melakukan pengamatan pertama di Bedeng, menghasilkan deskripsi singkat dan menyerahkannya pada mas Eric. Ketika dibaca, seketika layar notebook saya langsung dibalik, dan beliau mulai bercerita tentang Tancho, sang merk minyak rambut legendaris. Setelah itu menjalar ke konsep pemasaran AITA (yang ternyata setelah gw riset ke buku-buku marketing dan wikipedia, adanya AIDA coy!).

Segera setelah itu, sehubungan dengan konsep “health and hygiene”, gw langsung teringat sabun! Waktu itu gw teringat suatu brand yang sempat terkenal, itulah OMO. Semangat langsung terpompa untuk membuat laporan baru, yang akhirnya berakhir pada keadaan yang sama (menurut gw: kagak dibaca!). Seinget gw, waktu itu kami menghadap di ruang wadek 3 yang notabene daerah kekuasaan mas Raymond. Saat itulah kami (gw dan Dennis) diperkenalkan pada “Dari Thames ke Ciliwung” karya Andreas Harsono, lalu kami diminta untuk lebih banyak lagi membaca karya opini jurnalistik.

Segera riset mengenai tulisan Andreas Harsono saya lakukan dan mencoba menangkap apa maksud dan keinginan Mas Eric. Sebenarnya tidak terlalu sulit karena Dennis sendiri selalu menjadi editor koran dinding di masa kami SMA dulu. Ternyata, hingga sekarang artikel "Dari Thames ke Ciliwung" itu sangat berkesan bagi saya.

Maka, sebenarnya saya bercerita panjang lebar ini cuma mau bilang, bahwa tulisan "Dari Thames ke Ciliwung" itu merupakan karya jurnalistik yang mengesankan, dari segi penulisan maupun latar belakang emosional tentang bagaimana saya bisa bertemu dengan tulisan ini.

Akhir kata, selamat berpindah ke lain hati buat Mas Eric, semoga segitiga aktivitas, archetype, dan ilmu-ilmu lain yang mas kenalkan ke kita bisa tetap dikembangkan, dan membuat kami di lingkungan Psikologi bisa terus “keracunan”.

Just my 2 cents.

Di depan notebook, 2011
Roy Pratomo (mahasiswanya mas Eric, angkatan 2007)

No comments:

Post a Comment